Sangat jauh dengan urutan kedua Rudi Susmanto yang hanya mendapat 11,63 persen.
Ia menambahkan, kenaikan elektabilitas Jaro Ade tersebut cukup signifikan, dibandingkan dengan hasil survei pada Agustus 2023 yaitu mendapat 22 persen, walaupun tetap paling tinggi elektabilitasnya.
Agar trend elektabilutas nya terus menigkat, kata dia, maka beberapa hal yang harus dilakukan Jaro Ade.
Pertama, sambung dia, Branding Personal. Tentu saja bukan sedang membenarkan "politik pencitraan", namun branding melalui gagasan dan terobosan baru, menarik untuk terus dilakukan.
Baca Juga: Siap-Siap Ditinggal Lagi, RM, Jimin, V, dan Jungkook BTS Tengah Bersiap Mendapat Jadwal Wamil
Hal tersebut penting, supaya masyarakat kabupaten Bogor terus diberikan harapan baru yang solutif atas berbagai berbagai permasalahan yang terjadi di kabupaten bogor.
Kedua, membangun komunikasi politik yang efektif. Baik dengan seluruh level struktural partai golkar, maupun deng partai lain untuk menjajaki kemungkinan pasangan yang akan menjadi calon wakil bupati.
Terutama, dengan partai koalisi pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di level Kabupaten Bogor.
Lebih lanjut ia mengatakan, komunikasi politik penting dilakukan kepada kelompok-kelompok strategis yang tersebar di Kabupaten Bogor.
Ketiga, optimalisasi peran pada Pemilu 2024. Baik untuk kemenangan Partai Golkar maupun untuk kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Hal ini penting dilakukan selain mempeekuat posisioning juga untuk memperkuat basis dan jaringan. Keempat, memperkuat menyapa masyarakat.
"Ini yang menjadi ciri khas Jaro Ade kalau saya amati. Tidak berhenti membangun komunikasi langsung dengan masyarakat," kata dia.
Baca Juga: Di Bogor Kamu Bisa Keliling Beberapa Negara Eropa, Tiket Masuknya Cuma Rp 25 Ribu
"Saya pikir dengan adanya kepastian Jaro Ade ini, maka saya yakin ini menjadi modal untuk lebih kuat dan substantif berkomunikasi langsung dengan masyarakat di semua level, termasuk masyarakat akar rumput," pungkasnya. (*)