politik

Presiden Jokowi Izinkan Relawan Pendukung Panaskan Mesin Politik, Sebut Nama Menteri BUMN Erick Thohir

Minggu, 17 September 2023 | 18:12 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir saat bersama Presiden Jokowi

RBG.ID - Pilpres makin dekat, suhu politik mulai menghangat. Kali ini, Presiden Jokowi bahkan mengizinkan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik menghadapi Pilpres 2024.

Tapi, Presiden Jokowi mengungkapkan supaya mesin yang telah panas jangan dijalankan terlebih dulu sebab wajib menunggu instruksi darinya.

Nah yang menarik, ketika mengizinkan relawan pendukungnya memanaskan mesin politik Presiden Jokowi menyebut Erick Thohir yang kini menjabat Menteri BUMN.

Baca Juga: LHKPN Wabup Serdang Bedagai Adlin Umar Yusri Tambunan Meningkat Rp 4 Miliar Tapi Tak Miliki Kendaraan

Ya, sebelum Presiden Jokowi menyebut itu seperti diketahui nama Erick Thohir disebut sejumlah lembaga survei sebagai kandidat paling kuat sebagai cawapres Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Jika ingin memanaskan mesin silakan, mesinnya dipanaskan, tapi jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir, ya tidak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara tidak apa-apa,” jelas Presiden Jokowi saat Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Sabtu (16/9/2023).

Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, koalisi atau gabungan partai politik belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024.

Baca Juga: Tak Miliki Kendaraan Sama Sekali, Cek LHKPN Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dengan Harta Rp 18 Miliar

Berdasar hal tersebut, kata Presiden Jokowi, relawan harus bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi pun menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

Presiden Jokowi memberi contoh sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.

Baca Juga: Berandai Jadi Menteri Pendidikan, Maudy Ayunda Justru Tuai Kritikan, Ada Apa?

Hal itu, sambung Presiden Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.

Oleh karena itu, kata Presiden Jokowi, pada Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034, bangsa Indonesia harus mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju. (*)

Tags

Terkini