Ten Hag dan Arteta selalu menang dalam tiga matchweek terakhir di Premier League.
’’Hanya sekali dalam kariernya Pep berbuat kesalahan. Yakni, dalam musim pertamanya menjadi pelatih Manchester City. Ketika dia meremehkan kekuatan dan kecepatan pemain-pemain Premier League,’’ begitu yang pernah dikatakan Ten Hag tentang pelajaran dari musim pertama Pep saat menukangi City, seperti dikutip Daily Mirror.
Ya, Ten Hag mulai mengenali gaya sepak bola ala Premier League. Sepak bola yang cepat dan dinamis.
Gaya yang sudah dia perlihatkan ketika membekuk Liverpool FC 2-1 (23/8), Southampton FC dan Leicester City 1-0 (27/8 dan 2/9). Kemenangan terakhir itulah yang membuat Ten Hag sudah punya gambaran skuad terbaik.
’’Lebih sekadar detail, saya juga sudah melihat struktur kami pada laga-laga berikutnya. Saat ini kami sedang membangunnya (struktur permainan yang diinginkan Ten Hag),’’ ungkap mantan tacticus AFC Ajax itu.
Faktanya, dalam dua laga terakhir, Ten Hag tidak mengubah komposisi starting XI yang dimainkan. Mulai komposisi lini belakang, tengah, hingga depan.
Kuartet bek Diogo Dalot, Raphael Varane, Lisandro Martinez, dan Tyrell Malacia dapat membangun serangan dari lini belakang.
Begitu pula kolaborasi Scott McTominay dan Christian Eriksen yang mampu menjaga keseimbangan menyerang-bertahan United.