RBG.ID – Merebaknya kabar mengenai negara pengganti yang ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, usai terjadi pembatalan drawing di Bali, hari ini (27/3) perwakilan FIFA masih terlihat memeriksa Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali.
Memang, sebanyak 18 perwakilan FIFA sejak 22-27 Maret memiliki agenda melakukan pemeriksaan atau audit ulang di 6 stadion yang menjadi tempat gelaran Piala Dunia U-20 2023 diantaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Sijalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
Pihak LOC juga turut mendampingi FIFA memeriksa satu per satu stadion apakah telah sesuai dengan standar yang ditetapkan FIFA sebagai venue yang layak untuk dipakai bertanding.
Perwakilan FIFA ini tersebar dari berbagai macam departemen diantaranya media, keselamatan dan keamanan, kompetisi, dan departemen-departemen esensial yang mendukung jalannya pertandingan.
Hari ini menjadi hari terakhir mereka melakukan audit dan menurut rencana di awal, perwakilan FIFA akan menetap sementara di Bali sembari menunggu waktu drawing Piala Dunia U-20 pada 31 Maret nanti.
BACA JUGA: Argentina Mendadak Mengumumkan Bersedia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Menggantikan Indonesia
Namun pada Sabtu (26/3) FIFA memutuskan membatalkan agenda drawing tersebut karena alasan keamanan untuk 24 tim yang akan bertanding tidak dapat dijamin.
Keamanan yang dimaksud juga terkait isu politik dengan tim Israel yang menjadi salah satu peserta Piala Dunia U-20 nanti.
Diketahui Gubernur Bali, Wayan Koster, menentang tim Israel datang ke Indonesia karena masalah politik dengan Palestina.
BACA JUGA: FIFA Menggantungkan Nasib Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Karena Hal Ini!
Selain Wayan Koster, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menyuarakan hal yang sama. Disusul dengan sejumlah partai politik dan komunitas ‘anti Israel’ juga melakukan sejumlah gerakan di jalanan dan media sosial terkait hal ini.
Menurut PSSI, ini juga menjadi alasan bagi FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20. Karena, bagi FIFA, penolakan gubernur tersebut sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.
Simak cerita menarik lainnya di Google News.