RBG.ID - KALAU Liga 1 adalah arus utama di persepakbolaan tanah air, menjamurnya pelatih asing mendorong para pelatih lokal berlisensi AFC Pro menjelajah ke sisi yang lebih marginal.
Ada yang menakhodai klub Liga 3, ada yang menangani tim putri, ada pula yang memilih menempa para pemain muda.
Tony Ho, misalnya, pernah menangani Persedikab Kabupaten Kediri di Liga 3 musim ini.
Baca Juga: Rihanna Bawakan Lift Me Up di Oscars
Adapun koleganya sesama pemegang lisensi AFC Pro, Rudy Eka Priyambada, kini menjadi juru taktik tim nasional putri di semua umur.
’’Ini bukan hal baru bagi saya sebenarnya. Saat pendidikan di Australia dan Bahrain, saya sempat memegang klub wanita,’’ ungkap Rudy.
Justru dia senang bisa menukangi timnas putri.
Baca Juga: Ma'ruf Amin Sampaikan 3 Langkah Strategis Meningkatkan Penerimaan Zakat
’’Karena kalau wanita dikasih tahu itu cepat nangkap. Langsung tahu apa yang kami mau,’’ beber Rudy.
Dia tidak masalah meski belum berkesempatan melatih tim Liga 1 lagi.
’’Karena tantangan di timnas putri jauh lebih berat. Saya harus mencari pemain berkualitas, padahal tidak ada kompetisi putri,’’ tegas mantan pelatih PS Tira itu.
Baca Juga: Bersinar di Persija, Dony Tri Pamungkas Dibimbing Langsung Kakak
Wolfgang Pikal juga punya tantangan tak ringan.
Mantan pelatih Persebaya Surabaya itu kini memimpin Papua Football Academy (PFA).