RBG.ID - Klub Saudi Al Ittihad menolak menyerah untuk mendapatkan Mohamed Salah dari Liverpool.
Al Ittihad akan memutuskan apakah akan mengajukan tawaran besar untuk Mohamed Salah agar lepas dari Liverpool pada bulan Januari.
Bos Liverpool menutup pintu bagi Mohamed Salah untuk meninggalkan Anfield selama seminggu setelah menolak tawaran dari Al Ittihad yang akan memberi mereka £100 juta Rp1,91 triliun dan potensi tambahan £50 juta atau sekitar Rp950 miliar.
Baca Juga: Website IPB University Diduga Dihack, Saat Klik Malah Masuk Situs Taruhan Online
Al Ittihad bersedia membayar Mohamed Salah sebesar £1,5 juta atau sekitar Rp28,7 miliar per minggu agar dia bisa bergabung dengan Cristiano Ronaldo dan Neymar sebagai pemain poster Liga Pro.
Liverpool tetap teguh pada pendirian mereka bahwa Mohamed Salah tidak akan dijual meskipun ada rumor bahwa Al Ittihad siap menaikkan tawaran mereka sebesar £50 juta lagi.
Namun sumber-sumber di Timur Tengah bersikeras bahwa Al Ittihad akan kembali memberikan tekanan pada Liverpool ketika jendela transfer dibuka di Tahun Baru.
Baca Juga: Terbesar Sejak 22 Tahun Lalu, Luar Biasa Timnas Indonesia U-23 Hajar China Taipei 9-0
Liverpool kehilangan £100 juta ketika mereka gagal lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun setelah finis di posisi kelima musim lalu.
Pemiliknya yang berasal dari Amerika mendukung manajer Jurgen Klopp di bursa transfer dengan menghabiskan hampir £150 juta untuk membeli Dominik Szoboszlai, Alexis Mac Allister, Ryan Gravenberch dan Wataru Endo.
Ada keyakinan di dalam klub bahwa tim asuhan Jurgen Klopp bisa menjadi penantang terbesar juara Manchester City. Ditambah performa Mohamed Salah yang sangat luar biasa.
Baca Juga: Reuni ala Angkatan 30 IPB, Main Angklung hingga Himpun Beasiswa
Al Ittihad sadar, kecil kemungkinan posisi Liverpool terhadap Mohamed Salah melemah jika mampu memperjuangkan gelar juara di pergantian tahun.
Namun, Mohamed Salah yang akan memiliki sisa kontrak 18 bulan pada saat itu akan membuat pemilik Liverpool terpaksa menguangkan pemain bintang mereka ketika mereka selama masih bisa mendapatkan keuntungan maksimal.