Tapi, ada yang menarik di Rusia. Maroko mampu menahan seri 2-2 Spanyol dalam matchday pemungkas.
”Empat tahun yang cukup untuk belajar banyak dalam Piala Dunia. Kami datang dengan mental berbeda dan menjadi semakin matang dengan tanggung jawab yang besar,’’ beber Hakimi.
Berbeda dengan Maroko pada Piala Dunia 1986, Maroko pada Piala Dunia tahun ini banyak diperkuat pemain dari klub elite Eropa. Yaitu 14 pemain di antara 26 pemain.
Sebut saja kiper Yassine Bounou dan striker Youssef En-Nesyri (Sevilla FC), Hakimi (Paris Saint-Germain), fullback Noussair Mazraoui (Bayern Munchen), dan winger Hakim Ziyech (Chelsea).
Pelatih Maroko, Walid Regragui menambahkan, capaian 16 besar di Piala Dunia Qatar tidak semata karena dikaruniai pemain bertalenta.
Ada andil investasi masif berupa pembangunan kompleks latihan modern bagi Singa Atlas bernama kompleks Mohammed VI di Maamoura.
Biaya pembangunan kamp seluas 30 hektar itu mencapai USD 65,4 juta (lebih dari Rp 1 triliun) dan memakan waktu tiga tahun.
