RBG.ID – Perfilman Indonesia mendapat panggung istimewa di Festival Film Internasional Busan atau BIFF 2023. Tahun ini, ada program spesial bertajuk Renaissance of Indonesian Cinema.
Dalam konferensi pers di gedung A Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Senin (2/10), Staf Khusus Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar menyebut hal itu adalah buah jejaring pegiat film Indonesia bersama pihak kementerian.
Alex menyatakan, wacana program khusus itu sempat muncul dalam pertemuan dengan delegasi BIFF di Festival Film Cannes awal tahun ini.
Baca Juga: 2 Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Pemersatu Bangsa di Jaksel Menikah di Polda Metro Jaya
Dia pun menilai festival film itu penting bagi sineas tanah air.
’’BIFF itu festival film terbesar di Asia, dengan pasar yang besar juga. Ajang ini bisa menjadi batu lompatan yang penting untuk para sineas kita,’’ ungkapnya.
Kemendikbudristek pun berkomitmen mendukung film tanah air di ajang tersebut.
Baca Juga: Supir Bis yang Hantam 5 Kendaraan di Tol Semarang Ditetapkan Menjadi Tersangka
Selain mengirim total 17 judul film, dua di antaranya masuk kategori kompetisi.
’’Kebetulan, untuk kali kedua, film panjang kita masuk kategori Kim Jiseok Award,’’ ujarnya merujuk pada 24 Jam Bersama Gaspar.
Alex menambahkan, Indonesia juga kembali mengirim talenta muda potensial ke Asian Film Academy, program lokakarya perfilman paling komprehensif.
Baca Juga: Bank Mandiri Beli 3 Ribu Ton CO2, Klaim Sudah Salurkan Sustainable Portfolio Rp 242 triliun
Mouly Surya menuturkan, BIFF 2023 adalah festival yang vital bagi sineas Asia. Dia mengakui, festival di kota pelabuhan Korea itu menjadi salah satu favoritnya.
’’Ini tempatnya filmmaker Asia datang dan dicari,’’ ucapnya. Dia menilai hal itu nyaris mustahil terjadi di festival film berskala besar seperti Cannes maupun Toronto yang amat sibuk.